Segenggam Puisi dari Sahabat
Disaat lagi asik liat timeline twitter, ternyata sempet ngeliat sahabat gue @winina_ ngegalau, tapi kata2 nya keren menurut gue.. akhirnya gue ledekin dan minta dibikinin puisi. ini dia :)
Untitled
Winina 26/04/2011
Hari itu kelabu
Tak ada aba-aba maupun berita
Aku kembali berjumpanya.
Entah apakah bisa disebut berjumpa.
Aku melihatnya sekedipan mata
Entah apakah ia juga
Tatap matanya yang kurindukan
Senyumnya yang memanjakan
Membangkitkan semua rasa yang pernah ada
Walau lama terkubur dalam buta
Tak luput, sang luka pun ada
Luka yang mengunci bahagia
Tersebar, memaksa
Aku tidak menginginkan hancurnya sang kunci
Tapi separuh hatiku berkata ya
Bagaimana aku bisa berlari jika kakiku tertanam di bumi seperti ini?
Bagaimana aku bisa memalingkan wajah jika leherku lumpuh seperti ini?
Bagaimana aku bisa merasa hancur jika hatiku telah mati seperti ini?
Seperti rasanya padaku, tak bersisa.
Ia yang menghancurkan hati.
Tak ada aba-aba maupun berita
Aku kembali berjumpanya.
Entah apakah bisa disebut berjumpa.
Aku melihatnya sekedipan mata
Entah apakah ia juga
Tatap matanya yang kurindukan
Senyumnya yang memanjakan
Membangkitkan semua rasa yang pernah ada
Walau lama terkubur dalam buta
Tak luput, sang luka pun ada
Luka yang mengunci bahagia
Tersebar, memaksa
Aku tidak menginginkan hancurnya sang kunci
Tapi separuh hatiku berkata ya
Bagaimana aku bisa berlari jika kakiku tertanam di bumi seperti ini?
Bagaimana aku bisa memalingkan wajah jika leherku lumpuh seperti ini?
Bagaimana aku bisa merasa hancur jika hatiku telah mati seperti ini?
Seperti rasanya padaku, tak bersisa.
Ia yang menghancurkan hati.
Untitled
Winina 26/04/2011
Kepada ia yang bahagia berdua di sana, kuabdikan senyumku
Kepada ia yang tertawa dengannya di sana, kuabdikan rasaku
Kepada ia yang tak harapkanku, kuabdikan hatiku
Tak henti ku bertanya, kenapa harus padanya?
Pada ia yang permainkanku
Pada ia yang bekukan hatiku
Yang matikan ragaku
Dan mencabik jiwaku
Kepada ia yang tertawa dengannya di sana, kuabdikan rasaku
Kepada ia yang tak harapkanku, kuabdikan hatiku
Tak henti ku bertanya, kenapa harus padanya?
Pada ia yang permainkanku
Pada ia yang bekukan hatiku
Yang matikan ragaku
Dan mencabik jiwaku
Puzzle
Winina 27/03/2010
Kebahagiaanku kebahagiaanmu juga
Kesedihanku kesedihanmu juga
Masalahku masalahmu juga
Kita adalah satu
Kita pernah menjadi kepingan puzzle yang terpisah.
Hilang.
Tenggelam
Namun kini kita satu.
Dunia milik kita
Tetapi puisiku hanya harap semu
Mungkin untuk selamanya
Kau yang tak pernah rasakan bahagiaku
Kau yang tak pernah tangiskan sedihku
Kau yang tak pernah pecahkan masalahku
Bagaimanapun kita tidak satu
Dan tak akan pernah satu
Mungkin kepinganku telah hancur
Mungkin kita memang bukan kepingan puzzle
Mungkin kita memang tidak ditakdirkan untuk bersama.
Bagaimanapun kumengerti hal ini, hatiku tetap saja hancur.
Kesedihanku kesedihanmu juga
Masalahku masalahmu juga
Kita adalah satu
Kita pernah menjadi kepingan puzzle yang terpisah.
Hilang.
Tenggelam
Namun kini kita satu.
Dunia milik kita
Tetapi puisiku hanya harap semu
Mungkin untuk selamanya
Kau yang tak pernah rasakan bahagiaku
Kau yang tak pernah tangiskan sedihku
Kau yang tak pernah pecahkan masalahku
Bagaimanapun kita tidak satu
Dan tak akan pernah satu
Mungkin kepinganku telah hancur
Mungkin kita memang bukan kepingan puzzle
Mungkin kita memang tidak ditakdirkan untuk bersama.
Bagaimanapun kumengerti hal ini, hatiku tetap saja hancur.
-artikel ini asli, mohon minta izin dulu kalo mau di copy
1 Komentar