Tepat tanggal 16 Mei 2011 adalah hari pengumuman kelulusan SMA. Semua anak kelas 12 pastinya sangat menunggu-nunggu hari penentu hasil usaha yang dilakukan selama sekolah tingkat atas atau SMA. Menangis karna bahagia, atau menangis karena kecewa. Sangat menentukan.

Sementara itu, anak kelas XI juga sedang was-wasnya melihat perkembangan kelas XII bagaimana mereka akan menempuh UN dan ujian2 masuk perguruan tinggi. Berbagai pilihan sudah ditentukan dari sekarang. Mau masuk mana? masuk sini aja. Itulah yang selalu di ributkan, tak pernah berhenti. Aku pun ragu memilih jurusan yang aku inginkan, sementara harus mempertimbangkan biaya, lokasi, maupun masa depan yang akan di kerjakan nanti. Dalam benakku, aku tak mau mengerjakan sesuatu yang tidak aku nyaman, sementara pekerjaan itu akan berlangsung selama hidupku, mungkin juga tidak, tapi tidak ada yang tahu. Kata liat aja nanti itu kata yang sangat menyiksa, liat aja nanti bukan jawaban, bukan penyelesaian. Selalu ada andai diberi tapi tidak selalu ada sudah diterima.

Kuliah bergantung minat? ya aku punya minat, tapi pertimbangan dari orang-orang selalu bisa mempengaruhi apa yang aku pilih. Tehnik kimia? cita-cita ilmuwan yang hanya berujung pada guru. Tidak salah, tapi bukan keahlianku mengajarkan sesuatu pada orang. Bukan keahlianku untuk sabar. IT kah itu? jangan, tidak sehat di depan komputer terus, mau jadi apa cewek di bidang IT? apa kamu mau seumur hidup bekerja dengan alat yang membuat terpaku, lupa ini lupa itu, kurang sosial..

Banyak sekali tanggapan..

Rasanya sangat tidak adil.. politik? bibitnya unggul tapi dunia nya kejam. Sudah jujur tapi belum tentu terhindar dari fitnah.

Berpendidikan di luar, tapi disangka tidak cinta negeri sendiri.. padahal orang-orang yang berprestasi di negeri sendiri saja tidak di hargai.. apa maunya.

hmm... kesehatan, kreativitas, teknologi, motivasi...

Jadi, apa pilihanmu?